masjid merah panjunan
1. SEJARAH MASJID MERAH PANJUNAN
Mesjid Merah Panjunan cirebon adalah sebuah Mesjid yang terletak dan berada di Desa Panjunan Kec. Lemahwungkuk Cirebon.
Masjid ini merupakan sebuah masjid berumur sangat tua yang didirikan pada 1480 oleh Syarif Abdurrahman atau Pangeran Panjunan, seorang keturunan Arab yang memimpin sekelompok imigran dari Baghdad, dan kemudian menjadi murid Sunan Gunung Jati.
Masjid Merah Panjunan terletak di sebuah sudut jalan di Kampung Panjunan, kampung dimana terdapat banyak pengrajin keramik atau jun.
BAGIAN DALAM MASJID
TEMPAT WUDHU
BAGIAN LUAR MASJID
Meskipun pendiri Masjid Merah Panjunan adalah seorang keturunan Arab, dan Kampung Panjunan adalah merupakan daerah permukiman warga keturunan Arab, namun pengaruh budaya Arab terlihat sangat sedikit pada arsitektur bangunan Masjid Merah Panjunan ini.
Barangkali ini adalah sebuah pendekatan kultural yang digunakan dalam penyebaran Agama Islam pada masa itu.
Masjid Panjunan semula bernama mushala Al-Athya namun karena pagarnya yang terbuat dari bata merahmenjadikan masjid ini lebih terkenal dengan sebutan, Masjid Merah Panjunan.
Awalnya masjid ini merupakan Tajug atau Mushola sederhana, karena
lingkungan tersebut adalah tempat bertemunya pedagang dari berbagai suku
bangsa, Pangeran Panjunan berinisiatif membangun Mushola tersebut
menjadi masjid dengan perpaduan budaya dan agama sejak sebelum Islam,
yaitu Hindu – Budha.
Selain faktor agama tersebut, arsitektur masjid ini dipengaruhi oleh
gaya Jawa dan Cina. Bangunan lama mushala itu berukuran 40 meter persegi
saja, kemudian dibangun menjadi berukuran 150 meter persegi karena
menjadi masjid. Pada tahun 1949, Panembahan Ratu (cicit Sunan Gunung
Jati) membangun pagar Kutaosod dari bata merah setebal 40 cm dengan
tinggi 1,5 m untuk mengelilingi kawasan masjid.